Pertanyaan apakah ilmu pengetahuan saat ini bisa disebut sebagai kebenaran mutlak melibatkan pemahaman terhadap sifat dan batasan ilmu pengetahuan. Berdasarkan informasi yang dapat disimak:
- Ilmu pengetahuan saat ini terkenal karena sifatnya yang obyektif, logis, dan universal. Obyektif berarti ilmu pengetahuan didasarkan pada fakta dan bukti yang dapat diverifikasi secara independen oleh siapa pun.[1][7]
- Sifat logis ilmu pengetahuan mengacu pada metodologi penelitian yang menggunakan logika dan rasionalitas untuk mencapai kesimpulan yang akurat dan benar.[6][13]
- Kebenaran ilmu pengetahuan dipandang sebagai kebenaran yang sahih selama tidak ada fakta yang menolak kebenarannya. Ilmu pengetahuan bersifat pragmatis, artinya dipandang benar dan dianggap sebagai pengetahuan yang sahih selama memenuhi kriteria empiris dan logis.[1][2]
Meskipun ilmu pengetahuan saat ini memegang prinsip-prinsip obyektif, logis, dan universal, penting untuk diingat bahwa kebenaran mutlak adalah konsep yang lebih mendalam dan kompleks. Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan:
- Ilmu pengetahuan, meskipun dapat menjadi landasan bagi pemahaman objektif tentang dunia, masih terbentuk oleh paradigma, teori, dan metode yang dapat berubah seiring waktu.[5][15]
- Konsep kebenaran mutlak merujuk pada kebenaran yang tidak tergantung pada pandangan subjektif atau konteks, serta bersifat universal dan abadi.[4][14]
Dengan demikian, sementara ilmu pengetahuan saat ini dikenal karena sifatnya yang obyektif, logis, dan universal, kebenaran mutlak sebagai konsep yang lebih mendalam dan abstrak tetap menjadi subjek perdebatan dan refleksi filosofis. Dengan demikian, sementara ilmu pengetahuan saat ini dikenal karena sifatnya yang obyektif, logis, dan universal, kebenaran mutlak sebagai konsep yang lebih mendalam dan abstrak tetap menjadi subjek perdebatan dan refleksi filosofis.
Citations:
[1] https://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Formil/article/view/120
[2] https://www.researchgate.net/publication/312169527_Konsep_Kebenaran_Ilmu_dalam_Bahasa_Melayu_Berpaksikan_Pandangan_Islam_yang_Sejagat
[3] https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/tsaqafah/article/view/274/377
[4] https://kumparan.com/irman-ichandri/kebenaran-mutlak-dalam-filsafat-mencari-hakikat-yang-tak-terbantahkan-23BnBpcGrSf
[5] https://media.neliti.com/media/publications/82193-ID-kebenaran-ilmiah-dalam-pemikiran-thomas.pdf
[6] https://www.grafiati.com/en/literature-selections/perenialismus/
[7] https://media.neliti.com/media/publications/81854-ID-menguak-kebenaran-ilmu-pengetahuan-dan-a.pdf
[8] https://www.academia.edu/9301964/Pengetahuan_dan_ukuran_kebenaran
[9] https://www.wipo.int/wipolex/en/legislation/details/2237
[10] https://www.researchgate.net/publication/321667322_KEBENARAN_ILMIAH_MENURUT_PERSPEKTIF_FILSAFAT_ILMU
[11] https://www.academia.edu/56676251/KEBENARAN_ILMIAH_DALAM_PERSPEKTIF_FILSAFAT_ILMU_Suatu_Pendekatan_Historis_dalam_Memahami_Kebenaran_Ilmiah_dan_Aktualisasinya_dalam_Bidang_Praksis_
[12] https://www.academia.edu/39345589/Teori_Kebenaran_Dalam_Perspektif_Filsafat_Ilmu
[13] https://raharja.ac.id/2020/11/19/ilmu-pengetahuan/
[14] https://www.kompasiana.com/ojidnatus/54ff8a14a33311894c510704/kebenaran-mutlak-kebenaran-relatif-dan-kebenaran-virtual
[15] https://www.academia.edu/39353893/EPISTEMOLOGI_KEBENARAN_DALAM_PENGETAHUAN
No comments:
Post a Comment